Khoo adalah Ketua Eksekutif dan Master Trainer Kepala Adam Khoo Learning Technologies Group Pte Ltd dan Direktur tujuh perusahaan swasta lainnya. Khoo juga direktur Promosi Kesehatan Singapore Board (HPB) 2009-2010. Saat ini ia adalah anggota Organisasi Presiden Young (YPO), yang keanggotaannya tersedia untuk pemilik bisnis di bawah 50 tahun, yang menjalankan bisnis dengan omset tahunan minimal US $ 9 juta. Khoo juga menganugerahkan Bisnis NUS Sekolah Alumni Award Bisnis Eminent 2008 untuk menjadi salah satu pemimpin yang paling sukses dan menonjol Singapura bisnis.
Ketika masuk SD, dia benci membaca, maunya
hanya main game komputer dan nonton TV. Kerena tidak belajar, banyak nilai F
yang membuat dia semakin benci kepada gurunya, benci belajar bahkan juga benci
terhadap sekolah.
Saat
duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, pindah ke sekolah yang lain.
Ketika mau masuk SMP, di ditolak 6 sekolah, dan akhirnya masuk sekolah yang
terjelek. Di sekolah yang begitu banyak orang bodohnya dan tidak diterima di
sekolah yang baik itu, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh. Diantara 160 murid
seangkatan, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah.
Orang
tuanya panik, dan mengirim dia ke banyak les, tapi hal itu tidak menolong sama
sekali. Di sebuah sekolah dengan nilai 0 – 100, rata-rata nilainya adalah 40.
Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya : “Kenapa di
SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada
umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajarkan oleh
Ernest Wong, yang menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic
Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itu keyakinan Adam Khoo
berubah. Ia yakin bahwa dia bisa. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua
orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok
sekalipun. Dikatakan Ernest Wong : “satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita
adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negatif”
Kata-kata
ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada
orang yang bisa mendapat nilai A, dia juga bisa. Selama ini Adam Khoo bodoh,
karena dia masih muda, naif dan menerima sepenuh hati kata-kata orang lain yang
negatif.
Untuk
pertama kalinya, dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan targetnya, yaitu
mendapatkan nilai A semua. Dia menentukan goal jangka pendeknya, yaitu masuk ke
Victoria Junior College (SMA terbaik di Singapura), tujuan jangka panjangnya
masuk National University Sinagpore dan menjadi murid terbaik di sana.
Ketika
kembali ke sekolah, Adam Khoo langsung take action dengan menempel kata-kata
motivasional yang dia gambar sendiri dan belajar menggunakan cara belajar yang
benar (yang selama ini tidak diajarkan di sekolah manapun), menggunakan teknik
membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan
teknik super memori, dan ketika Adam Khoo ditanyai oleh gurunya, dia bisa
menjawab dengan tepat.
Ketika
teman-teman dan guru-gurunya bertanya apa yang akan dia raih, dijawab oleh Adam
Khoo bahwa dia akan menjadi ranking No. 1 di sekolahnya, masuk Victoria Junior
College dan National University of Singapore. Semua orang menertawakannya,
karena tidak pernah terjadi dalam sejarah bahwa lulusan SMP tersebut masuk
Victoria Junior College dan National University of Singapore. Bukannya jadi
loyo karena ditertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin
bekerja dengan cerdas dan keras untuk mencapai impiannya dan mengubah sejarah.
Dalam
waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari
ranking terbawah dia mendudukui ranking 18. Dan ketika lulus SMP dia menduduki
rangking 1 dengan Nilai Ebtanas Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diuji.
Dia kemudian diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A bulat
untuk 3 mata pelajaran favoritnya. Akhirnya dia diterima di National University
of Singapore dan karena di universitas itu dia setiap tahun menjadi juara,
akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Program ini
diberikan khusus kepada TOP 1% mahasiswa yang dianggap genius.
Bagaimana
seorang yang tadinya dianggap bodoh, agak terbelakang, dan tidak punya harapan,
serta menduduki ranking terendah di kelasnya bisa berubah, menjadi juara kelas
dan dianggap genius? Nah, anda sudah tahu apa yang dikatakan oleh Ernest Wong,
” Yang menghambat kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negatif”.
- Kesuksesan Adam Khoo pertama datang dari perubahan keyakinan yang salah menjadi keyakinan yang tepat (dari keyakinannya “saya bodoh, lulus saja susah” menjadi “Kalau orang lain bisa mendapatkan A, saya juga bisa!”).
- Kunci suksesnya yang kedua adalah bahwa dia mempunyai tujuan yang mantap (“Nilai saya harus A semua, juara I, masuk Victoria Junior College, masuk NUS dan menjadi yang terbaik di sana”).
- Kunci suksesnya yang ketiga adalah bahwa dia mempunyai alasan yang sangat kuat. Dia bahkan mengucapkan Public Commitment di depan teman-teman, bicara di depan kelas dan ditertawakan. Akibatnya, kalau tidak dapat nilai A, dia akan malu luar biasa, sedangkan bila mendapat nilai A, dia akan bangga luar biasa.
- Kunci suksesnya yang keempat adalah bahwa dia mempunyai strategi yang tepat untuk belajar. Dia menggunakan teknik membaca cepat, cara mencatat menggunakan kedua belah otak, dan menggunakan teknik super memori.
Itulah kesuksesan Adam di dunia
akademisnya. Bagaimana dengan dunia bisnis? Prestasi Adam di dunia bisnis
ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan
total nilai omset per tahun US$ 20 juta.
Kisah
bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis
berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo
adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para
manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai
US$ 10.000 per jam.
Sumber: Financial Revolution (Tung Desem
Waringin) dan website yang berkaitan dengan keyword “Adam Khoo” dari http://setangkaibungakehidupan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar