Sabtu, 30 Juni 2012

Kok Anakku Tidak Pernah Terlambat?

"Kok anak kita tidak pernah terlambat?" demikianlah ucapan ust. Jinan seorang trainer Skill Parenting KPI Surabaya kepada istrinya. Menurutku, pertanyaan beliau cukup aneh. Bukankah seharusnya orangtua merasa senang kalau anaknya disiplin. Tapi tidak halnya dengan ust. Jinan. Setelah lama ia berfikir, akhirnya sampailah pada sebuah kesimpulan. Ternyata kita yang terlalu sayang kepada anak kita. Setiap pagi ia selalu sibuk mengingatkan anaknya untuk memenuhi urutan jadwal harian. Dari sholat subuh, mandi, mengenakan seragam, sarapan, dan berangkat ke sekolah. Sehingga anak-anaknya melakukan semua tuntutan jadwal karena disuruh. Dan wajar saja, kata terlambat tidak pernah mampir di kamus hidup mereka. Tapi bukan itu yang dinginkannya. ia ingin anaknya melakukan segala kewajibannya dengan penuh kesadaran. Setelah lama berdiskusi dengan sang istri, maka mereka pun sepakat untuk tidak lagi menyuruh anaknya untuk memenuhi jadwalnya.
"Ummi, mulai senin depan kita nggak usah nyerewetin mereka lagi," katanya tegas.

Setelah sholat maghrib pada minggu malam, ust. Jinan segera mengumpulkan seluruh anggota keluarganya.

"Mas, Abi mau tanya, Setelah sholat subuh apa yang harus dilakukan?"
"Mandi Bi," jawab anak pertama.
"Lalu?" tanyanya lagi
"Pakai seragam trus cek buku yang harus dibawa," jawab anak kedua.
"habis itu sarapan dan berangkat ke sekolah," ujar anak yang ketiga.
"Bagus, kalian semua sudah tau apa yang harus dilakukan. Mulai besok Abi dan ummi tidak akan mengingatkan jadwal kalian lagi. lakukan semuanya sesuai jadwal."

Tibalah masa yang dinanti-nanti. Setelah sholat subuh, anak pertama segera mengambil komik naruto kesayangannya. Sedangkan anak kedua asyik bermain bola bersama adiknya. Melihat hal itu, hati ust Jinan dan istrinya bergemeretak. 
"Abi, kalau tidak diingatkan, mereka pasti akan terlambat," ujar istrinya cemas.
"Sudahlah mi, kita kan sudah sepakat," sahut ust, Jinan mencoba menenangkan istrinya. Sebenarnya hatinya juga gelisah. Tapi kalau ia tidak konsisten dengan ucapannya, anaknya tidak akan pernah berubah.

Pukul 06.15 wit seyogyanya ia harus memanaskan mesin mobil untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. Namun sepertinya tidak ada tanda-tanda siap berangkat dari ketiga buah hatinya.  Akhirnya pukul 06.40 pagi, baru mereka berangkat ke sekolah. Sepanjang jalan ketiga buah hatinya sibuk bercanda tanpa menyadari kalau sebenarnya mereka sudah terlambat. Dan benar saja, begitu mendekati lokasi sekolah mereka panik luar biasa.
"Abi, kok teman-temanku sudah nggak ada?" tanya anaknya yang pertama heboh. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya. ia hanya tersenyum sambil terus memacu mobilnya memasuki halaman sekolah. Dengan tergesa-gesa ketiga anaknya berlari menuju pintu masuk sekolah. Ust. Jinan hanya melambaikan tangannya dan tersenyum kemudian berlalu meninggalkan sekolah. sejenak ia melihat anak-anaknya masuk ke barisan siswa yang terlambat. Tidak sedikitpun ia menyesali tindakannya. 

Miftahul Jinan
"Aaah, gara-gara abi, kita-kita pada dihukum karena terlambat," gerutu anaknya ketiga ia menjemput pulang dari sekolah. Agak kesel juga sih. namun ia tetap diam seribu bahasa. "Yang waras ngalah" begitu katanya di dalam hati.

Pada malam harinya, kembali ia mngumpulkan seluruh anggota keluarganya untuk mengevaluasi kegiatan sepanjang hari ini. akhirnya mereka mengakui kesalahannya masing-masing. Esok harinya, ketiga anaknya jadi lebih berhati-hati. malahan sang kakak sibuk ngomelin adiknya yang terlalu lamban. Memang hari itu mereka tidak terlambat, tapi tetap saja tidak ada kemajuan. Mungkin ia tidak perlu repot mengingatkan anak-anaknya lagi, namun sekarang gantian kakaknya yang ngomel. kalau begitu hasilnya sama saja khan? tetap saja melakukan sesuatu karena disuruh, padahal bukan itu maksudnya. Maka diputuskan, tidak ada yang sibuk dengan urusan orang lain. setiap orang hanya melakukan tugasnya masing-masing. 

Pada hari ketiga, sang kakak sudah siap berangkat sesuai jadwal yang ditetapkan, sedangkan sang adik tetap saja telat. Sikap tegas harus tetap dijunjung.  Karena adiknya belum siap, sang kakak diantar lebih dahulu ke sekolah, kemudian menjemput sang adik. lelah memang, capek sudah tentu. tapi tahapan ini harus dilaluinya, atau anaknya tidak akan pernah tepat waktu selamanya. Tentu saja hari itu sang adik terlambat. Tapi setelah itu bahkan hngga kini, ia benar-benar tidak perlu repot mengingatkan anak-anaknya untuk menepati jadwal yang sudah disepakati. 

Pelajaran yang dapat diambil:
"Kita harus tega membiarkan anak kita gagal/diberi sanksi untuk mendapatkan hasil yang maksimal"


Rabu, 27 Juni 2012

Hebat Euii ... Ada Sungai Dibawah Laut!

Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Kecantikan alam di jagat raya ini terbentang luas dan mungkin belum terjamah oleh tangan manusia. Ada banyak tempat-tempat indah dan luar biasa di planet bumi ini yang perlu di jelajahi, pantai-pantai, pulau, bukit-bukit dan lautan masih menyimpan rahasia yang belum sepenuhnya terkuak. seperti tempat berikut ini.


Sungai di dalam laut. Secara ilmiah itu tidak mungkin terjadi. Seorang penyelam, Anatoly Beloshchin, mengambil gambar 'sungai di dalam laut' dari kedalaman 60 meter perairan Cenote Angelita, Mexico.

Seperti dilansir crystalkiss.com, di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter. 

Beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolam air itu.  

Dalam deskripsinya mengenai Cenote Angelita, Anatoly Beloschin mengatakan :
“We are 30 meters deep, fresh water, then 60 meters deep – salty water and under me I see a river, island and fallen leaves..”
“Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh.”

Dari deskripsi ini, kita bisa menyimpulkan kalau air tawar berada di atas air asin. Bagaimana mungkin air asin dan air tawar tidak bercampur ?
Jawabannya adalah karena sebuah fenomena yang disebut Halocline.


Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut dimana kadar garam berubah dengan cepat sejalan dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam ini akan mempengaruhi kepadatan air sehingga Zona ini kemudian berfungsi sebagai dinding pemisah antara air asin dan air tawar.
Air asin memiliki kepadatan yang lebih besar dibandingkan air tawar. Ini membuat ia memiliki berat jenis yang juga lebih besar. Karena itu wajar kalau air tawar berada di atas air asin. Ketika kedua jenis air ini bertemu, ia akan membuat lapisan halocline yang berfungsi menjadi pemisah antara keduanya. Peristiwa ini tidak terjadi di semua pantai atau bagian di laut, namun cukup umum terjadi di gua-gua air yang terhubung ke laut seperti Cenote.

Perbatasan antara air asin dan air tawar (Halocline) pada Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Dalam kasus Cenote ini, air tawar di permukaan berasal dari air hujan.

Jika ingin lebih jelas, kalian bisa membuat halocline sendiri di rumah. Caranya, masukkan air asin ke dalam sebuah gelas hingga setengah gelas terisi. Lalu, taruh spon di atas air. Setelah itu, tuangkan air tawar perlahan-lahan ke dalam gelas. Maka lapisan halocline akan tercipta sehingga air tawar yang masuk tidak bercampur dengan air asin yang dibawahnya.

Fenomena air tawar yang terpisah dengan air asin sebenarnya bukan hal yang baru. 2.000 tahun yang lalu, seorang ahli geografi Roma bernama Strabo pernah menulis mengenai para penduduk Latakia, barat Siria, yang mengayuh perahunya sekitar 4 kilometer menjauhi pantai lalu menyelam dengan membawa kantung air dari kulit kambing dan mengambil air segar dari dalamnya untuk persediaan air minum bagi kota mereka. Mereka tahu persis tempat dimana air tawar berkumpul di laut. Hari ini, para penyelam juga bisa melakukan hal yang sama di banyak pantai di dunia.

Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan.
Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.


Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang.

"Di kedalaman 60 meter saya menemukan kembali air laut. Saya melihat sebuah sungai, pulau, lengkap dengan daun yang berguguran. Tapi sungai yang kami lihat adalah lapisan dari gas hidrogen sulfida," kata Anatoly.


 Referensi :
dunia.vivanews.com
lelosusilo.wordpress.com
Multimediabersatu.wordpress.com
Hipnocrime.blogspot.com

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified