"Anakku itu lho, cintanya setengah mati," keluh seorang ibu kepadaku ketika berbincang-bincang mengenai anak bungsunya. Panggil saja namanya Bu Rahma. Mulailah ia bercerita tentang kelakuan anak bungsunya yang bernama Khofit.
Suatu hari Bu Rahma meminta anaknya membeli garam.Dengan sigap Khofit pun pergi ke warung di dekat rumahnya. Tidak berapa lama ia pun kembali ke rumah dengan menyerahkan bungkusan garam kepada ibunya. namun, begitu menerima garam tersebut, sang ibu segera menjerit histeris."Khofit! apa itu nak?" tanya Bu Rahma menggidik.
"Ini tikus mati Bu. Kasihan, nggak ada yang nguburin, jadi Khofit bawa pulang aja," jawabnya prihatin.
"Aduuh nak, cepat buang bangkai tikusnya. Ibu ngeri lihatnya," kata ibunya jijik.
"Hmm... Khofit taruh di rumput aja ya bu, supaya tikusnya senang," jawabnya polos.
Dilain hari Khofit membawa pulang seekor kelelawar yang terluka salah satu sayapnya. Bu Rahma tidak habis fikir dengan kelakuan putra bungsunya. pas ditanya, jawabannya pasti "Kasihan Bu". Jawaban itu pula yang dilontarkannya ketika ibunya menanyakan hal ikhwal kelelawar tersebut. Segera saja ia mengambil sebuah kotak untuk meletakkan kelelawar tersebut. Sejenak kemudian, ia segera berlari mencari ibunya.
"Ibuu, kelelawarnya nggak mau makan. Kasihan bu, nanti dia sakit. padahal sudah Khofit kasih coklat," lapor Khofit cemas. Mendengar itu sang ibu kontan saja tersenyum geli.
"Khofit...Khofit, Kelelawar itu tidak makan coklat tapi buah," jelas ibunya.
Dua hari kemudian, Bu Rahma heran tatkala menemukan anaknya sedang menangis pilu sambil memeluk bantal.
"Ada apa nak, Khofit berantem sama kakak? atau Khofit dimarahi ayah?" tanyanya penasaran.
"Enggak bu, tapi ... tapi ... kelelawarnya matiii ... huuu..huuuuu...." tangisnya terdengar semakin pilu.
"Trus sekarang kelelawarnya mana?"
"Sudah Khofit kuburin di sebelah rumah supaya nanti bisa Khofit bacakan doa huuu...huuu...huuu," katanya disela-sela tangisnya.
Mendengar itu, Bu Rahma hanya bisa tersenyum simpul. Kisah diatas hanya sedikit dari banyak kejadian antara Khofit dan para binatang. Memang anakku penyayang binatang, gumamnya membatin. Cinta sejati anakku adalah ... para Binatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar