zaidan |
Maka mulailah permainan yang menjadi kegemaran kelas Mahakam. Demi bermain sepakbola, mereka rela melakukan apa saja, termasuk merayu orangtuanya supaya dijemput terlambat. Pokoknya sepakbola is the best lah. Perkataan Pak Dadang adalah nyanyian terindah yang pernah mereka dengar. Hari itu Pak Dadang telah menjelma bak seorang Dewa Keberuntungan bagi siswa Mahakam. Seandainya badan mereka kekar, tentulah Pak Dadang akan segera diarak keliling lapangan sebagai penghambaan diri kepada guru olahraga tercinta he..he..he... :D
Bola yang dirindui oleh siswa SDI Bunga Bangsa mulai bergulir girang disela-sela para pemain.
"Yak, oper..oper.."teriak naufal penuh semangat. Tidak diperdulikannya keringat yang mengucur deras membasahi baju olahraganya. Tubuhnya yang mungil berlari lincah melewati pemain lawan yang telah menghadang.
"ayo! bawa terus, jangan ragu ... yak ...yak... yaaaaah .... " teriak penonton yang bersemangat memberikan dukungannya, Namun mereka harus kecewa karena bola kini telah dikuasai oleh Aldy.
Naufal |
hap...ia pun bergerak menuju titik sasaran, Daaaaan ... gooooool! Demikian riuh rendah suara penonton demi melihat sepak terjang Zaidan.
Ups! Bola yang ditendang Zaidan, bukannya masuk gawang lawan, malah melesat tajam disisi luar gawang dan parahnya, mengenai tamu dari Kecamatan Samarinda Utara yang kebetulan melintas di pinggir lapangan.
Sejenak, seluruh pemain terdiam membisu. tidak tahu harus berbuat apa.
"Dan, ayo minta maaf," kata Yoga yang sedari tadi memperhatikan dari pinggir lapangan.
Zaidan merasa bingung sesaat. Malu, merasa bersalah, dan takut melebur menjadi satu. Namun, bukan Zaidan namanya kalau harus lari dari tanggung jawab. Dengan langkah pasti, ia segera bergerak mendatangi tamu yang dimaksud. Ia merasa harus bertanggung jawab atas perbuatannya, walaupun berat rasanya. Sebenarnya deg-deg an juga siih. takut dimarahi, soalnya :P
"Ibu, maaf, tadi saya nggak sengaja nendang bola," kata Zaidan.
Untung aja orangnya nggak marah. Akhirnya Zaidan bisa bernapas lega. Menurutnya, seorang lelaki harus gentleman. Berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Bukankah seorang anak SDIBB harus cerdas dan berakhlak? Maka hari ini ia telah membuktikannya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar